2.1 Perencanaan dan
Implementasi Persiapan Pengajaran
Pekerjaan mengajar merupakan pekerjaan
yang kompleks dan sifatnya dimensional. Berkenaan dengan hal tersebut, guru
paling sedikit harus menguasai berbagai teknik yang erat hubungannya dengan
kegiatan – kegiatan penting dalam pengajaran. Urutan pembelajaran yang baik
selalu melibatkan keputusan guru berdasarkan berbagai tugas.
Kerangka perencanaan dan implementasi
pengajaran melibatkan urutan langkah - langkah yang sangat penting bagi para
guru dalam mempersiapkan pelaksanaan rencana pengajaran.
Kerangka tersebut
membatasi banyaknya aktivitas khusus
yang akan diselesaikan oleh guru,
yang erat hubungannya dengan ke
enam aktivitas tersebut , yaitu :
Pertama
“
mendiagnosa kebutuhan peserta didik”, berarti para guru harus menaruh perhatian
khusus terhadap peserta didik dalam kelas. Antara lain bertalian dengan minat
para individu, kebutuhan dan kemampuan mereka. Selanjutnya di cari jalan
keluar bagaimana memenuhi hal
tersebut. Di samping itu guru juga harus
menentukan bahan pelajaran yang dipilih dan diajarkan kepada peserta didik.
Jawaban – jawaban atau usaha tersebut akan dapat membantu guru untuk melangkah
kepada aktivitas berikutnya.
Kedua
“ memilih isi dan menentukan
sasaran”. Sasaran pengajaran kita melukiskan apa yang sebenarnya diharapkan
dari peserta didik, agar mereka mampu melakukan sesuatu sesuai dengan urutan
pembelajaran, dengan demikian para guru dapat mengetahui bahwa ‘peserta didik’
tersebut telah mempelajari sesuatu dalam kelas. Dalam hubungan ini para guru
juga perlu mempertimbangkan adanya perbedaan individu yang terdapat dalam kelas
tersebut selama mengajar.
Ketiga “mengidentifikasikan teknik-teknik pembelajaran”. Aktifitas ini
dilakukan karena guru telah mengetahui sasaran – sasaran tertentu yang dapat di
pergunakan sebagai basis untuk mengambil suatu keputusan. Guru dapat memilih
secara bebas setiap teknik pembelajaran, sehingga merupakan penyesuaian yang bersifat pprofessional dan tindakan
semacam ini dapat membantu para peserta didik untuk dapat mencapai sasaran yang
telah di tentukan semula.
Keempat
“ merencanakan aktivitas merumuskan unit – unit dan merencanakan
pelajaran”. Dalam aktivitas ini yang paling penting adalah mengorganisasi
keputusan – keputusan yang telah di
ambil, yaitu mengenai peserta didik secara individu, sasaran – sasaran, dan
teknik pembelajaran dan dibukukan pada dokumen resmi, sehingga dapat
dipergunakan untuk melanjutkan pembelajaran berikutnya.
Kelima
”memberikan motivasi dan
implementasi program”. Perencanaan pada aktivitas ini mempersiapkan guru secara
khusus bertalian dengan teknik motivasional yang akan diterapkan dan beberapa
prosedur administrative yang perlu diikuti agar rencana pengajaran tersebut dapat
dilaksanakan dengan baik. Dalam hubungannya dengan tugas atau aktivitas ini
terdapat suatu keputusan yang sangat
penting yang harus dilakukan, yaitu menetapkan transisi antara satu bagian dari
pelajaran yang diberikan pada hari itu ke pelajaran pada hari – hari
berikutnya.
Keenam, merupakan aktivitas yang terakhir yaitu
perencanaan yang dipusatkan kepada “pengukuran, evaluasi, dan penentuan tingkat”.
Aktivitas ini merupakan pengembangan perencanaan untuk mengadakan tes dan
penyesuaian tentang penampilan peserta
didik secara individual. Perlu diperhatikan bahwa terdapat hubungan antara
pengukuran, evaluasi, dan penentuan tingkatan tersebut dengan keenam aktivitas
lain yang terdapat dalam kerangka kerja sebagaimana diutarakan di atas. Dengan
demikian terdapat hubungan yang langsung antara masing-masing aktivitas
tersebut.
2.2 Prinsip – Prinsip Persiapan Mengajar
Peran guru dalam mengembangkan strategi
sangat penting. Karena aktivitas belajar
siswa sangat di pengaruhi oleh sikap dan prilaku guru di dalam kelas. Jika
mereka antusias memperhatikan aktivitas dan kebutuhan – kebutuhan siswa, maka
siswa – siswa tesebut pun akan mengembangkan aktivitas –aktivitas belajarnya
dengan baik, antusias, giat, dan serius ( Dede Rosyada,2004:123). Berkenaan
dengan hal tersebut, ada beberapa prinsip yqang harus di perhatikan dalam
mengembangkan persiapan mengajar menurut ( E. Mulyasa,2004:80 ) yaitu :
a.
Rumusan kompetensi
dalam persiapan mengajar harus jelas. Semakin konkret kompetensi, semakin mudah
diamati dan semakin tepat kegiatan – kegiatan yang harus dilakukan untuk
membentuk kompetensi tersebut.
b.
Persiapan
mengajar harus sederhana dan fleksibel serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan
pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.
c.
Kegiatan –
kegiatan yang disusun dan di kembangkan dalam persiapan mengajar harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi
yang telah di tetapkan .
d.
Persiapan
mengajar yang di kembangkan harus utuh dan menyeluruh, serta jelas
pencapaiannya.
e.
Harus ada
koordinasi antara komponen pelaksana program sekolah, terutama apabila
pembelajaran dilaksanakan secara tim ( team teaching ) atau moving class.
2.3 Komponen – Komponen Persiapan Mengajar
Rencana pembelajaran
yang baik menurut Gagne dan Briggs ( 1974 ) hendaknya mengandung tiga komponen
yang disebut anchor point, yaitu : 1)
tujuan pengajaran; 2) materi pelajaran /
bahan ajar, pendekatan dan metode mengajar, media pengajaran dan
pengalaman belajar ; dan 3) evaluasi keberhasilan.
Menurut Kenneth D.
Moore ( 2001:126 ) Komposisi format rencana pembelajaran meliputi komponen
sebagai berikut :
a.
Topik Bahasan
b.
Tujuan
pembelajaran ( kompetensi dan indicator kompetensi )
c.
Materi pelajaran
d.
Kegiatan
pembelajaran
e.
Alat / media
yang dibutuhkan, dan
f.
Evaluasi hasil
belajar.
Kurikulum 2004
menghendaki penyusunan persiapan mengajar mencakup komponen sebagai
berikut .
a.
Identitas mata
pelajaran ( nama pelajaran, kelas, semester, dan waktu atau banyaknya jam
pertemuan yang dialokasikan ).
b.
Kompetensi dasar
( yang hendak di capai atau dijadikan tujuan ).
c.
Materi pokok (
beserta uraiannya yang perlu di pelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi
dasar ).
d.
Strategi
pembelajaran / tahapan – tahapan proses belajar mengajar ( kegiatan
pembelajaran secara konkret yang harus dilakukan oleh siswa dalam berinteraksi
dengan materi pembelajaran dan sumber belajar untuk menguasai kompetensi
dasar).
e.
Media ( yang
digunakan untuk kegiatan pembelajaran )
f.
Penilaian dan
tindak lanjut ( instrument dan prosedur yang digunakan untuk menilai pencapaian
belajar siswa serta tindak lanjut hasil penilaian, misalnya remidial.
g.
Sumber bahan (
yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar yang
harus dikuasai).
a.
Apa yang akan
diajarakan, pertanyaan ini menyangkut berbagai kompetensi yang harus dicapai,
indicator – indicatornya, serta materi
bahan ajar yang akan disampaikan untuk mncapai kompetensi tersebut.
b.
Bagaimana
mengajarkannya, pertanyaan ini berkenaan dengan berbagai strategi yang akan
dikembangkan dalam proses pembelajaran, termasuk pengembangan berbagai
aktivitas opsional bagi siswa dalam menyelesaikan tugas – tugasnya.
c.
Bagaimana
mengevaluasi hasil belajarnya, pertanyaan ini harus dijawab dengan merancang
jenis evaluasi untuk mengukur daya serap siswa terhadap materi yang mereka
pelajari pada sesi tersebut.
2.4 Rencana Pengajaran dalam Kurikulum 1994 vs
Kurikulum 2004
Berikut ini merrupakan
perbedaan rencana pengajaran dalam kurikulum 1994 dengan kurikulum 2004 menurut
Nurhadi ( 2004:151 )
No
|
Aspek Pembeda
|
RP kurikulum 1994
|
RP kurikulum 2004
|
1
|
Hakikat RP administrasi
|
RP adalah persyaratan
|
RP benar-benar “ rencana guru “
|
2
|
Kaitannya dengan bidang studi lain
|
Setiap bidang studi terpisah
|
Pembelajaran dapat diintegrasikan
dengan bidang studi lain.
|
3
|
Rumusan tujuan
|
Tujuan dirinci sekecil mungkin dan
berfokus pada pengetahuan
|
Hanya menggambarkan kompetensi yang
akan dicapai
|
4
|
Rincian media
|
Umumnya sekedar di cantumkan
|
Rincian media dan sumber belajar
mengingatkan guru mengenai apa yang harus disiapkannya.
|
5
|
Langkah – langkah pembelajaran
|
Tahap-tahap pembelajaran tak selalu
menjadi perhatian
|
Langkah – langkah pembelajaran menjadi
penting, didesain dalam bentuk scenario pembelajaran yang mengutamakan
kegiatan siswa tahap demi tahap.
|
6
|
Hasil yang dicapai
|
Hasilnya banyak, tapi dangkal dan
kurang bermakna
|
Hasilnnya sedikit, tapi mendalam dan
bermakna.
|
7
|
Unsur evaluasi
|
Hasil belajar hanya dinilai dari tes
tulis
|
Hasil belajar dinilai dengan berbagai
cara dan berbagai sumber
|
2.5 Model Persiapan Mengajar
Sejauh ini memang tidak
ada format baku dalam Penyusunan format persiapan mengajar. Dengan demikian,
guru diharapkan dapat mengembangkan format – format baru. Ada dua model persiapan mengajar yang dapat kita pelajari yaitu : “model ropes” dan “ model satuan pelajaran”.
a.
Model ROPES ( Review, Overview, Presentation, Exercise, Summary )
Hunt tidak
mengkategorikan perencanaan pengajaran menjadi rencana semester, mingguan dan
harian. Akan tetapi Hunts menyebutnya rencana prosedur pembelajaran sebagai
persiapan mengajar yang disebutnya ROPES (Review,
Overview, Presentation, Exercise,
Summary ) dengan langkah – langkah sebagai berikut :
a)
Review, kegiatan
ini dilakukan dalam waktu 1 – 5 menit.
Tujuannya untuk mencoba
mengukur kesiapan siswa untuk mempelajari bahan ajar dengan melihat pengalaman sebelumnya yang sudah dimiliki
oleh siswa dan diperlukan sebagai prerequisite
untuk memahami bahan yang disampaikan hari itu.
b)
Overview, sebagaimana
review, overview dilakukan tidak terlalu
lama berkisar antara 2 – 5 menit. Guru menjelaskan program pembelajaran yang
akan dilaksanakan pada hari itu dengan menyampaikan isi( content) secara
singkat dan strategi yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran.
Tujuannya untuk memberikan kesempatan kepada siswa
menyampaikan pandangannya atas langkah – langkah yang hendak di tempuh oleh
guru sehingga berlangsungnya proses pembelajaran bukan hanya milik guru semata,
akan tetapi siswa pun ikut merasa senang dan merasa dihargai keberadaannya.
c)
Presentation, tahap
ini merupakan inti dari proses kegiatan belajar mengajar, karena disini guru
sudah tidak lagi memberikan penjelasan – penjelasan singkat, akan tetapi sudah masuk pada proses telling, showing, dan doing. Proses tersebut sangat diperlukan untuk meningkatkan
daya serap dan daya ingat siswa tentang pelajaran yang mereka dapatkan.
d)
Exercise, ini
merupakan proses untuk memberikan kesempatan kepada siswa mempraktekkan apa
yang telah mereka pahami.
Tujuannya untuk memberikan pengalaman langsung kepada
siswa sehingga hasil yang dicapai lebih bermakna.
e)
Summary,
dimaksudkan untuk memperkuat apa yang telah mereka pahami dalam proses
pembelajaran. Hal ini sering tertinggal oleh guru karena mereka disibukkan
dengan presentase, dan bahkan mungkin guru tidak pernah membuat summary (
kesimpilan ) dari apa yang telah mereka ajarakan.
Contoh
format persiapan mengajar model ROPES
a.
Identitas
rencana pembelajaran
§ Mata pelajaran
§ Materi pokok
§ Kelas / semester
§ Pertemuan
§ Waktu
b.
Kemampuan dasar
/ tujuan
§ Standar kompetensi
§ Kompetensi dasar
§ Indicator
c.
Prosedur dan
materi
§ Review
§ Overview
§ Presentation :
Telling
Showing
Doing
d.
Exercise
e.
Summary
f.
Bahan / media /
alat
g.
Penilaian
Rencana mengajar atau
persiapan mengajar atau lebih dikenal
dengan satuan pelajaran adalah program kegiatan belajar mengajar dalam satuan
terkecil
( Sudjana, 2002:137 ) .
Secara
sistematis rencana pembelajaran dalam
bentuk satuan pelajaran adalah sebagai berikut :
a)
Identitas mata
pelajaran ( nama pelajaran, kelas, semester, dan waktu atau banyaknya jam
pertemuan yang dialokasikan ).
b)
Kompetensi dasar
dan indicator yang hendak dicapai atau di jadikan tujuan dapat diikuti / diambil dari kurikulum dan hasil belajar
yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
c)
Materi pokok (
beserta uraiannya yang perlu di pelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi
dasar ).
d)
Media ( yang
digunakan untuk kegiatan pembelajaran )
e)
Strategi
pembelajaran / tahapan – tahapan proses belajar mengajar ( kegiatan
pembelajaran secara konkret yang harus dilakukan oleh siswa dalam berinteraksi
dengan materi pembelajaran dan sumber belajar untuk menguasai kompetensi
dasar).
Tahapan – tahapan
kegiatan pembelajaran meliputi :
a)
Kegiatan awal
Kegiatan pendahuluan
dimaksudkan untuk memberikan motivasi kepada siswa, memusatkan perhatian dan
mengetahui apa yang telah dikuasai siswa berkaitan dengan bahan yang akan
dipelajari.
b)
Melakukan
apersepsi atau penilaian kemampuan awal
Kegiatan ini dilakukan
untuk mengetahui sejauh mana kemampuan awal yang dimiliki siswa. Seorang
guru perlu menghubungkan materi
pelajaran yang telah dimiliki siswa dengan materi yang akan di pelajari siiswa
dan tidak mengesampingkan motivasi belajar terhadap siswa.
c)
Menciptakan
kondisi awal pembelajaran melalui upaya
§ Menciptakan semangat dan kesiapan belajar melalui
bimbingan guru kepada siswa .
§ Menciptakan Suasana pembelajaran yang demokratis
dalam belajar.
d)
Kegiatan inti
Merupakan kegiatan
utama untuk menanamkan, mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan
berkaitan dengan bahan kajian yang bersangkutan . kegiatan inti setidaknya
mencakup :
§ Penyampaian tujuan pembelajaran
§ Penyampaian materi / bahan ajar dengan menggunakan
pendekatan dan metode, sarana dan alat / media yang sesuai dll.
§ Pemberian bimbingan bagi pemahaman siswa.
§ Melakukan pemeriksaan / pengecekan tentang pemahaman
siswa.
e)
Penutup
Kegiatan ini memberikan
penegasan atau kesimpulan dan penilaian terhadap penguasaan bahan kajian yang
diberikan pada kegiatan inti.
f)
Menentukan jenis
penilaian dan tindak lanjut
Tujuannya adalah untuk
mengetahui tingkat keberhasilan dari tahapan pembelajaran yang telah dilaksanakan
dan alternative tindakan yang akan
dilakukan.
g)
Sumber bahan (
yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar yang
harus dikuasai di cantumkan ).
Contoh Format Persiapan Model Satuan Pelajaran
I.
Identitas mata pelajaran
§ Mata pelajaran
§ Materi pokok
§ Kelas / semester
§ Pertemuan minggu ke
§ Waktu
II.
Kemampuan dasar / tujuan pembelajaran
Kompetensi Dasar
Indicator
III.
Materi
pembelajaran
§ Uraian materi pokok
IV.
Media / alat pembelajaran
Alat – alat
No
|
Kegiatan Belajar
|
Waktu
( menit )
|
Aspek life skill yang dikembangkan
|
1
|
Pendahuluan
a.
Prasyarat :
Menanyakan tentang
b.
Motivasi :
Mengapa manusia
memerlukan ?
|
Contoh :
kesadaran diri (
kesadaran eksistensi diri dan kesadaran potensi diri )
|
|
2
|
Kegiatan inti
|
§
Kecapakan social
( kecakapan kerjaasama
§
Kecakapan
akademik ( melakukan percobaan )
§
Dst
|
|
3
|
Penutup :
§
Menyimpulkan
§
Pemberian
tugas pokok bahasa berikutnya
|
§
Kesadarn
potensi diri
§
Kecakapan
akademik
|
VI.
Penilaian dan tindak lanjut
§ Prosedur penilaian :
§ Jenis penilaian :
§ Alat penilaian :
VII.
Sumber bahan / sumber bacaan
……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………...
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan menajemen pembelajaran untuk
mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang telah dijabarkan dalam silabus.
RPP ini dapat digunakan oleh setiap pengajar sebagai pedoman umum untuk
melaksanakan pembelajaran kepada peserta didiknya, karena di dalamnya berisi
petunjuk secara rinci, pertemuan demi pertemuan, mengenai tujuan, ruang lingkup
materi yang harus diajarkan, kegiatan belajar mengajar, media, dan evaluasi
yang harus digunakan. Oleh karena itu, dengan berpedoman RPP ini pengajar akan
dapat mengajar dengan sistematis, tanpa khawatir keluar dari tujuan, ruang
lingkup materi, strategi belajar mengajar, atau keluar dari sistem evaluasi
yang seharusnya. RPP akan membantu si pengajar dalam mengorganisasikan materi
standar, serta mengantisipasi peserta didik dan masalah-masalah yang mungkin
timbul dalam pembelajaran. Baik pengajar maupun peserta didik mengetahui dengan
pasti tujuan yang hendak dicapai dan cara mencapainya. Dengan demikian pengajar
dapat mempertahankan situasi agar peserta didik dapat memusatkan perhatian
dalam pembelajaran yang telah diprogramkannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Abdul
Majid, ( 2011), Perencanaan Pembelajaran, Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Nana
Sudjana, ( 2011), Dasar – Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar Baru Algesindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar