Guru sebagai tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar,
memiliki karakteristik kepribadian yang sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan pengembangan sumber daya manusia.
Pribadi pendidik adalah hal yang
sangat penting.
Kepribadian mencakup semua unsur, baik fisik maupun psikis.
Sehingga dapat diketahui bahwa setiap tindakan dan tingkah laku seseorang
merupakan cerminan dari kepribadian seseorang, selama hal tersebut dilakukan
dengan penuh kesadaran. Setiap perkataan, tindakan, dan tingkah laku positif
akan meningkatkan citra diri dan kepribadian seseorang. Begitu naik kepribadian
seseorang maka akan naik pula wibawa orang tersebut.
Dalam Standar Nasional Pendidikan, pasal 28 ayat (3) butir b
dikemukakan bahwa kompetensi kepribadian adalah kemampuan yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, serta menjadi
teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia
a. Kepribadian yang mantap,
stabil
Dalam hal ini untuk menjadi seseorang pendidik harus memiliki
kepribadian yang mantap, stabil. Ini penting karena banyak masalah pendidikan
yang disebabkan oleh faktor kepribadian pendidik yang kurang mantap dan kurang
stabil. Oleh sebab itu, sebagai seorang guru, seharusnya:
§ Bertindak sesuai
dengan norma hukum
§ Bertindak sesuai
dengan norma social
§ Bangga sebagai pendidik
§ Memiliki konsistensi
dalam bertindak sesuai dengan norma
Kepribadian itulah yang akan menentukan apakah
ia menjadi pendidik dan pembina yang baik bagi peserta didiknya, atau
sebaliknya.
b b. Kepribadian
yang dewasa
Sebagai seorang pendidik, harus memiliki kepribadian yang dewasa
karena terkadang banyak masalah pendidikan yang muncul yang disebabkan oleh
kurang dewasanya seorang pendidik. Kondisi kepribadian yang demikian sering
membuat pendidik melakukan tindakan – tindakan yang tidak professional. Ujian
berat bagi setiap guru dalam hal kepribadian ini adalah rangsangan yang sering
memancing emosinya. Kestabilan emosi sangat diperlukan, namun tidak semua orang
mampu menahan emosi terhadap rangsangan yang menyinggung perasaan. Sehingga,
sebagai seorang guru, seharusnya:
§ Menampilkan
kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik
Artinya, kepribadian akan turut menetukan apakah para pendidik dapat
disebut sebagai pendidik yang baik atau sebaliknya.
§
Memiliki etos kerja sebagai guru
Cara belajar pendidik dalam meyampaikan suatu
informasi dalam setiap pertemuan dengan peserta didik membuktikan apakah pendidik
layak disebut sebagai pribadi yang professional sesuai dengan kode etik yang
dipahaminya sebagai tenaga pendidik.
Berwibawa mengandung makna bahwa seorang pendidik harus:
§ Memiliki perilaku yang
berpengaruh positif terhadap peserta didik.
Artinya, guru harus
selalu berusaha memilih dan melakukan perbuatan yang positif agar dapat
mengangkat citra baik dan kewibawaannya, terutama di depan peserta didiknya.
§ Memiliki perilaku yang
disegani
Artinya, pribadi guru
dipandang sebagai seorang yang menunjukkan integritas dan kredibilitas yang
tinggi di lingkungan pendidikan terutama di hadapan peserta didik.
d d. berakhlak mulia
pendidik harus
berakhlak mulia, karena pendidik adalah seorang penasehat bagi peserta didik.
Dengan berakhlak mulia, dalam keadaan bagaimanapun pendidik harus memiliki rasa
percaya diri, hikmat dan tidak tergoyahkan..
Kompetensi kepribadian pendidik semuanya bermuara ke dalam
intern pribadi pendidik. Tampilan kepribadian pendidik akan lebih banyak
memengaruhi minat dan antusiasme peserta didik dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran. Pribadi pendidik yang baik mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap keberhasilan dalam pembelajaran apa pun jenis mata pelajarannya. Karakteristik
kepribadian yang berkaitan dengan keberhasilan pendidik dalam menggeluti
profesinya adalah meliputi fleksibilitas kognitif dan keterbukaan psikologis.
Fleksibilitas kognitif atau keluwesan ranah cipta merupakan kemampuan berpikir
yang diikuti dengan tindakan secara simultan dan memadai dalam situasi tertentu.
pendidik yang fleksibel pada umumnya ditandai dengan adanya keterbukaan
berpikir dan beradaptasi. Selain itu, ia memiliki resistensi atau daya tahan
terhadap ketertutupan ranah cipta yang prematur dalam pengamatan dan
pengenalan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar